PERSEPSI
SOSIAL
1.
Pengertian Persepsi
Persepsi
adalah proses yang didahului dengan penginderaan. Penginderaan adalah merupakan
suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu
alat indera. Kemudian stimulus yang diterima akan diteruskan oleh syaraf ke
otak sebagi pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi merupakan proses
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan
aktivitas yang intergrate dalam diri
individu. Karena merupakan aktivitas yang intergrate,
maka seluruh pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut berperan
aktif dalam persepsi.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor
Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam
diri individu, yang mencakup beberapa hal, yaitu: 1) fisiologis, 2) perhatian, 3)
minat, 4) kebutuhan yang searah, 5)pengalaman dan ingatan, 6) suasana hati.
1)
Fisiologis. Informasi masuk melalui alat
indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan
melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga
interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
2)
Perhatian. Individu memerlukan sejumlah
energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik
dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda
sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan
mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
3)
Minat. Persepsi terhadap suatu obyek
bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang
digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan
seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan
sebagai minat.
4)
Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat
dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau
pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
5)
Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat
dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat
mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam
pengertian luas.
6)
Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi
perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada
waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan
mengingat.
Faktor
Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan
dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah
sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana
seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi, yaitu 1) ukuran dan penempatan dari obyek atau
stimulus. 2) warna dari obyek-obyek, 3) keunikan dan kekontrasan stimulus, 4)
intensitas dan kekuatan dari stimulus, 5) motion atau gerakan.
1)
Ukuran dan penempatan dari obyek atau
stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek,
maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu
dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk
perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
2)
Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang
mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived)
dibandingkan dengan yang sedikit.
3)
Keunikan dan kekontrasan stimulus.
Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang
sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
4)
Intensitas dan kekuatan dari stimulus.
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan
dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan
daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
5)
Motion atau gerakan. Individu akan
banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam
jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
3.
Persepsi sosial
Persepsi
sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan
dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, tentang sifat-sifatnya,
kualitasnya dan keadaan yang lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi,
sehingga terbentuk gambaran mengenai orang yang dipersepsi.
Beberapa
hal yang ikut berperan dan dapat berpengaruh dalam mempersepsi manusia, yaitu
(1) keadaan stimulus, dalam hal ini berujud manusia yang akan dipersepsi; (2)
situasi atau keadaan sosial yang melatarbelakangi stimulus; dan (3) keadaan
orang yang dipersepsi. Walaupun stimulus personnya sama, tetapi kalau situasi
sosial yang melatarbelakangi stimulus personnya berbeda, akan berbeda hasil
persepsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar