Sabtu, 30 Januari 2016

interaksi sosial

INTERAKSI SOSIAL

1.             Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial ialah hubungan antar individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain, atau sebaliknya. Sehingga ada hubungan timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian diri dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat meleburkan diri dengan keadaan di sekitarnya, atau bahkan individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Perilaku dalam interaksi sosial ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitarnya dengan perilakunya yang spesifik. Beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah imitasi, sugesti, identifikasi, simpati.
a.              Imitasi
Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat. Imitasi merupakan proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain.
Imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor psikologis lain yang berperan. Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang mengadakan imitasi. Bagaimana orang dapat mengimitasi sesuatu kalau orang yang bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima terhadap apa yang diimitasi itu. Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya sikap menerima, ada sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu, karena itu imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari imitasi adalah bahasa; anak belajar berbahasa melalui peniruan terhadap orang lain selain itu mode-mode yang melanda masyarakat berkembang karena faktor imitasi.
b.             Sugesti
Dalam suatu interaksi sosial melalui imitasi orang yang satu mengikuti sesuatu di luar dirinya. Sedangkan dalam sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang kemudian diterima oleh orang lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sugesti adalah suatu proses dimana seseorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
1)             Sugesti akan mudah terjadi apabila terjadi dalam hal- hal berikut: Kemampuan berpikir seseorang terhambat. Dalam proses sugesti biasanya orang yang dikenainya mengambil alih pandangan-pandangan dari orang lain tanpa memberikan pertimbangan kritik terlebih dahulu.
Hal ini akan lebih mudah terjadi jia kemampuan berpikir seseorang terhambat, misalnya karena kelelahan fisik, kelelahan berpikir, atau karena rangsangan emosional.
2)             Keadaan pikiran yang terpecah-belah (disosiasi) Sugesti mudah terjadi bila seseorang mengalami pikiran yang terpecah-belah. Misalnya, jika seseorang sedang bingung, karena ia menghadapi kesulitan-kesulitan hidup yang kompleks. Dalam keadaan banyak utang, misalnya seseorang mudah
disugesti oleh lintah darat untuk meminjam uang darinya.
3)             Otoritas. Sugesti akan mudah terjadi jika orang yang memberi sugesti atau pandangan itu adalah orang yang memiliki otoritas atau kewibawaan di bidangnya. Misalnya, seorang kyai yang berwibawa akan mudah diikuti pandangannya oleh pengikutnya.Begitu juga seorang ahli dalam bidang tertentu akan mudah diterima pandangannya, jika ia berbicara di bidangnya itu.
4)             Mayoritas. Seseorang seringkali cenderung untuk menerima ucapan atau pandangan orang atau pihak lain, apabila pandangan itu didukung oleh sebagian besar (mayoritas)golongan atau kelompoknya. Jika orang kebanyakan sudah menerima pandangan itu, ia pun biasanya akan menyetujui pandangan tersebut. 
c.              Faktor identifikasi.
Faktor lain yang memegang peranan dalam interaksi sosial adalah faktor identifikasi. Identifikasi adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, seorang tokoh dalam psikologi dalam khususnya dalam psikoanalisis. Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Sehubungan dengan identifikasi ini Freud menjelaskan bagaimana anak mempelajari norma sosial dari orangtuanya. Dalam garis besarnya hal ini dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu:
1)             Anak mempelajari dan menerima norma sosial itu karena orangtua dengan sengaja mendidiknya. Orangtua dengan sengaja menanamkan norma sosial terhadap anak, bahwa ini baik dan itu tidak baik, mana yang boleh dikerjakan dan yang harus ditinggalkan.
2)             Kesadaran akan norma sosial juga dapat diperoleh anak dengan jalan identifikasi, yaitu anak mengidentifikasikan diri pada orangtua, baik ibu maupun ayah. Karena itu kedudukan orangtua sangat penting sebagai tempat identifikasi diri anaknya.
Dalam proses identifikasi, anak akan mengambil oper sikap ataupun norma dari orang tuanya yang dijadikan tempat identifikasi. Dalam proses identifikasi seluruh norma, cita-cita, sikap dan sebagainya dari orangtua secepat mungkin dijadikan norma, sikap dan sebagainya dari anak sendiri, dan anak akan menggunakan hal tersebut sebagai perilakunya sehari-hari.

d.                  Simpati

Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar